Minggu, 28 Desember 2014

AR Khusus (2)

Masih tentang AR Pratama dan AR Khusus. Seharusnya ada perbedaan nyata di antara keduanya. Perbedaan tidak perlu terlalu besar karena akan menimbulkan kecemburuan. Nilai perbedaan cukup menjadi penanda bahwa ada penghargaan tersendiri buat AR yang menerima pekerjaan lebih berat. Misalnya tambahan sebesar Rp. 250.000,- untuk AR di KPP Madya, PMA, Badora dan PMB dan tambahan sebesar Rp. 250.000,- lagi untuk AR di KPP Wajib Pajak Besar. Nilai perbedaan tidak besar, tetapi cukup membuktikan bahwa menjadi AR di KPP Khusus ada sedikit kelebihan.

Selasa, 23 Desember 2014

AR Khusus

Jika ada penghargaan di dejepeh biasanya implementasinya malah membingungkan. Ini penghargaan atau hukuman? Menghargai kinerja bagus seorang AR dengan memindahkannya dari AR di KPP Pratama menjadi AR di KPP Khusus adalah contohnya. Apa kelebihan yang mereka peroleh kecuali pekerjaan yang lebih berat dan tanggung jawab yang lebih besar? Ayolah DJP, segeralah berbenah ...

Senin, 22 Desember 2014

Selamat Hari Ibu

Tempat menitipkan anak ketika engkau berangkat pesta dan tempat pertama mengadu ketika engkau tertimpa masalah.

Minggu, 21 Desember 2014

DBNBelajar

Satu lagi persembahan aneh dari DJP. Belajar menyetir pada tukang kayu. Inilah ungkapan yang tepat buat program yang satu ini. Sepertinya tidak pernah terdengar riwayat atau reputasi Paspampres dalam melakukan pencegahan pemberantasan korupsi.

Senin, 15 Desember 2014

Batasan Grade (3)

Hari-hari ini jangan main-main dengan gurauan yang satu ini ye !! Bisa bikin orang naik darah. Tapi semoga benar adanya bahwa peraturan baru ini tidak berlaku surut. Turut bela sungkawa buat yang grade-nya jadi terbatasi. Jika masih ada kesempatan, segeralah lanjutkan pendidikan kalian. Semangat !!!

Minggu, 14 Desember 2014

Ketika Musim Pelangi Tiba

Pernah ngalamin yang seperti ini? Itulah jika sebuah kebijakan dengan parameter kurang jelas dipaksakan. Sepanjang parameternya belum memiliki tingkat akurasi tinggi, sama rasa sama rata tetap pilihan terbaik. Setuju ?

Kamis, 11 Desember 2014

Resign

Fenomena resign untuk mencari penghidupan lebih baik sepertinya menjadi masalah umum di DJP. Dan jika DJP merasa tak mampu memperbaiki nasib karyawannya, setidak-tidaknya berikan kemudahan kepada mereka yang akan mengundurkan diri. Jangan malah mempersulit dengan membuat berbagai aturan yang sifatnya menghambat. Bantu pengembangan karir mereka di dalam maupun di luar DJP. Saya yakin, mereka-mereka yang sudah keluar tidak akan melupakan segala yang telah diberikan oleh DJP. Pahit getir pengalaman selama di DJP akan selalu menjadi kenangan manis tak terlupakan. Bantu mereka menjadi duta-duta DJP yang akan turut memperbaiki nama DJP dari luar.

Rabu, 10 Desember 2014

Batasan Grade (2)

Masih berhunbungan dengan isu pembatasan grade. Semoga tetap hanya menjadi sekedar isu seperti yang sering beredar di sekitar kita. Kita tetap berharap pemimpin baru terpilih membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Semoga ...

Batasan Grade

Jika ini benar maka sungguh ironis. Di saat DJP bertubi-tubi dihajar oleh opini negatif dari pihak eksternal seperti media, masyarakat umum, politisi, dan lain-lain, satu-satunya harapan yang tersisa adalah dukungan moril dari pihak intern DJP sendiri. Opini negatif yang berkembang di masyarakat umum sering menjadi penghalang/dijadikan alasan menolak peningkatan kesejahteraan pegawai DJP. Lagi-lagi pihak intern DJP-lah yang seharusnya memperjuangkan nasib puluhan ribu pegawainya. Tapi apa yang terjadi? Opini/isu yang berkembang adalah: "Akan ada pembatasan grade pegawai sesuai dengan golongannya". Ingat! Pembatasan grade implikasinya adalah pembatasan penghasilan! Harimau tidak akan memakan anaknya sendiri, kecuali harimaunya sudah jadi pejabat di DJP ... (Semoga isu ini tidak benar adanya).

Selasa, 09 Desember 2014

UPKP Lagi

Orang bijak mempermudah. Orang picik mempersulit ...


UPKP

Di saat ilmu manajemen menganjurkan pemimpin mendukung pengembangan karier anak buah, DJP malah mempersulitnya.. Ingat ! Pemimpin menghasilkan pemimpin, sedangkan bos menghasilkan buruh ...

Unik Belum Tentu Cantik

Ini termasuk no komen. Speechless. Bagaimana mau ditambah lha yang ada di pikiran pemimpin DJP yang lalu THP pegawainya sudah overpaid. Coba pelajari pola pikir DKI 1 dan para menteri dari kalangan profesional/pengusaha deh Pak. Barangkali bisa tercerahkan ...



Senin, 08 Desember 2014

Suara Fals

Jangan ngomong sembarang di DJP. Apalagi masalah reward. Bisa ditendang jauh-jauh nasibmu ...

Pangkal Masalah

Adakah anda pernah mendengar sabda dengan kualitas setara ini yang pernah diucapkan oleh pemimpin dari lembaga/instansi lain?

Minggu, 07 Desember 2014

PENG-01

Pengumuman-01 tentang bantahan akan adanya IPK adalah salah satu bukti baru bagaimana kehebatan jajaran pimpinan DJP membunuh semangat bawahannya. Entah siapa yang punya akal-akalan ngeluarin pengumuman ini. Yang jelas, bagi kami dia adalah public enemy. Isu IPK adalah "hiburan rakyat" gratis yang masih bisa memberikan secercah harapan, walaupun semu bagi "wong tjilik". Jadi biarkan saja dongeng itu tetap ada di hati kami. Jangan bunuh "Lochness" kami ...

Seragam Baru

Walaupun aneh tapi ini adalah sebuah kenyataan. Pada level jabatan menengah ke bawah, terutama di DJP kebijakan Asal Bapak Senang (ABS) sudah mulai ditinggalkan. Tapi apa daya, budaya jilat-menjilat ternyata masih lestari di kalangan atas ...

Kamis, 04 Desember 2014

Desember Kelabu

Efek berbeda untuk masing-masing pegawai: Batal pulang kampung ... batal kirim orang tua ... batal ngecat rumah ... gimana bayar sekolah anak ... gimana bayar kontrakan ... gimana biaya berobat untuk anak ...

Selasa, 02 Desember 2014

THP & Penerimaan

Penambahan fasilitas tentu saja tidak serta merta akan meningkatkan penerimaan. Perlu waktu, penataan, pelatihan, dll untuk memberikan efek positif terhadap kinerja dan penerimaan DJP. Segala sesuatu yang serba instan biasanya tidak pernah bagus bukan? (Kecuali mie instan tentunya)